Kamis, 20 Juni 2013

Sekolah Dambaan Untuk Mencapai Impian

Sekolah? Yuk kita sekolah, eh tunggu. Tapi apasih itu sekolah? Apa kita wajib pergi kesekolah? Untuk apa? Apa tujuannya? Apa untuk belajar? Lho, memangnya belajar tidak bisa dari rumah? atau darimana saja? Kenapa kita hrus sekolah? Begini lho teman, pasti kalian tahu kan, sekolah itu tujuannya untuk mencari ilmu, untuk mendapat pendidikan, karna setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tapi pada kenyataanya, kita bisa belajar tanpa harus sekolah, lalu mengapa kita harus sekolah? Pada kenyataannya, mari kita lihat, mari kita bandingkan. Jika ada dua orang yang pintar, namun salah satunya tidak bersekolah, tidak punya ijazah, sertifikat, piagam penghargaan, dan lainnya. Lalu manakah yang akan dipilih? Tentunya yang punya semua itu bukan? Tidak dipungkiri sekolah juga merupakan Sarana Sertifikasi, jadi begini lho, bagaimana seseorang bisa diakui berpendidikan kalau tidak punya bukti nyata? Semacam hal yang disebutkan tadi. Lalu bagaiman dengan seorang yang berbakat tapi tidak bersekolah? Apakah akan diakui? Apakah akan pandang oleh masyarakat?




Ngomongin soal sekolah nih, pasti setiap pelajar punya impian kan tentang sekolah dambaannya, iyalah. Gimana engga? buktinya kenapa mereka milih-milih pas waktu mau cari sekolah? umumnya mereka milih sekolah karna kualitas sekolah itu, dilihat dari tes atau passing gradenya, ataupun juga fasilitas, gurunya, kegiatan ekstrakulikulernya dan sebagainya. Nah, kali ini aku mau bahas nih tentang Sekolah Dambaanku.

Kadang kalo kita ngomongin soal sekolah, apasih yang buat kita semangat? ya tentunya buat kejar cita-cita, banggain orang tua. tapi kenapa kalo sekolah suka males? hal apasih yang bikin kita males sekolah? males bangun pagi? males karna banyak tugas? males sama gurunya? atau sama temen-temen sekolah? biasanya anak jaman sekarang pergi kesekolah itu semangatnya karna ketemu sama temen-temen sekolah. nah dari situ muncul semangat buat ngejalanin hari-hari disekolah. iya gak sih? atau karna ada kegiatan yang bikin semangat buat cus kesekolah, atau mungkin takut diomelin ortu karna bolos? yang tepatsih itu semua udah kewajiban.

Nah, terus gimana dong biar kita sekolah gak males? sekolah itu wajib, karna mengenyam pendidikan dibangku sekolah itu hak kita. banyak diluar sana yang masih kurang beruntung, gabisa sekolah karna biaya, jadi cuman bantuin ortu aja kerja, lho kenapa bisa begitu? bukannya sekolah itu wajib 9 tahun? bukannya itu gratis? so? lantas kenapa gabisa sekolah? banyak faktornya, pertama mungkin mereka tidak sekolah karna mau bantu ortu kerja, atau tersendat biaya buat beli seragam, buku, alat tulis, dan lainnya. banyak siswa/i berprestasi dengan nilai UN tinggi toh ujung-ujungnya berenti sekolah karna biaya, lagi-lagi biaya, apa karna biaya mimpi kita terhenti? gak kan? kenapa gak semua daerah aja diseluruh Indonesia sekolahnya gratis? dari SD sampai SMA? atau mungkin kuliah juga gratis, dengan bantuan beasiswa. kan kalo gitu kita sekolah gausah mikir biaya, gimana mau menciptakan negara yang maju kalo generasi penerusnya saja sulit untuk mendapat pendidikan? lantas bagaimana negara kita kedepannya kalo calon SDMnya aja tidak berkualitas?


Balik lagi ke tema kita tentang sekolah idaman, pasti kebanyakan pelajar pengen punya sekolah yang dari segi fasilitas yang modren, mendukung dan canggih. Contoh deh, keadaan sarana dan prasarana yang mendukung kan juga bagus diimbangi dengan guru-guru yang membimbing menuju gerbang kesuksesan. Contoh beberapa fasilitas yang didambakan pelajar.
Untuk ruang belajar, gak perlu terlalu mewah gak perlu terlalu mahal. cukup bangku dan kursi yang memadai, disertai kelengkapan kelas seperti proyektor, lemari kelas, peralatan kebersihan, beberapa white board, pendingin ruangan seperti AC, pencahayaan seperti lampu yang cukup, jendela dan pintu, agar belajarpun berjalan dengan nyaman, kondusif, menciptakan atmosfer kelas yang semangat dalam belajar. Lalu didukung dengan fasilitas lain seperti Lab. Fisika, Kimia, Biologi untuk kebutuhan praktikum dengan peralatan yang memadai, kemudian Perpustakaan dengan buku yang cukup, dan dapat membangun semangat membaca sisa/i, Lab. Bahasa, Ruang Kesenian, Lab. TIK, UKS, Masjid, Kantin dan banyak lagi. semua fasilitas yang ada, tersedia, mencukupi, memadai pun akan mendukung pembelajaran para siswa/i dalam belajar, memahami pelajaran, memudahkan pekerjaan dan lebih kondusif.

Sekarang kita bahas tentang guru, nah pelajar tuh pasti suka sama guru yang energik, menyenangkan, gak bikin bosen, asik cara ngajarnya, dan ngasih tugas gak banyak. Guru itu bukan cuman sebagai pendidik, melainkan pembimbing, pendidik itu hanya mendidik dan mengajarkan ilmunya yang dia punya kepada muridnya, tanpa membimbingnya. Nah pembimbing itu mengajarkan sekaligus menghantarkannya masuk dan melewati gerbang kesuksesan. Seorang guru yang baik adalah mengajarkan muridnya tidak hanya bergantung kepada buku, ya memang buku adalah jendela ilmu. Tapi kasih sayang dari hatilah yang paling utama, mengajar bukan bertumpu pada kemampuan, namun mengajar adalah memberi kasih sayang dan pengaharan, mengajar arti kehidupan, mengajar tentang ilmu, mengajarkan budi pekerti, tanpa kenal batas, tanpa kenal lelah, karena seorang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. seorang guru mempunyai peran penting dalam pendidikan, untuk membangun bangsa. seorang guru adalah pekerjaan yang dapat membawa muridnya untuk mencapai pekerjaan lain, dalam artian, seorang guru mengajarkan dan membimbing muridnya yang mempunyai cita-cita, kelak suatu hari nanti para murid-muridnya itu akan mencapai gerbang suksesnya dengan pekerjaan lain yang mereka raih, dengan impian yang dapat mereka gapai.

Sekolah bagaikan pohon, bagaikan kehidupan yang mengajarkan kehidupan. Mengenai mata pelajaran, mengapa penjurusan SMA ada saat kelas 11 atau 12? apa tujuan penjurusan? mengapa penjurusan tidak dilakukan saat pertama kali menginjak sekolah dasar? untuk memudahkan para siswa menentukan masa depannya. dewasa ini banyak siswa/i khususnya SMA bingung untuk menentukan jurusan yang akan dipilih, apakah IPA? IPS? atau Bahasa? lalu mengapa diadakan setelah kelas 11 dan 12? disaat beberapa tahun sebelum kuliah? yang nantinya akan memunculkan dilema. dan akhirnya mengambil jurusan hanya ikut-ikut dengan teman seangkatannya.

Pelajaran disekolah dari yang umum hingga tambahan terkadang membuat kita bingung karna terlalu banyak pelajaran dan materi. dan pada akhirnya hanya beberapa pelajaran saja yang diujikan, mengapa demikian? mengapa kita tidak belajar mata pelajaran yang akan diujikan saja? dari sekolah kita belajar, tak hanya akademis, namun non akademis, tidak hanya teori namun praktek, sama halnya dengan pelajaran, budi pekerti luhur seperti Ppkn dan agama juga BK harus diajarkan disekolah, karna sekolah adalah lembaga formal, terlepas dari itu semua memang sekolah juga harus mendidik anak bangsa agar tertanamkan moral dalam diri mereka. lalu mengenai pelajaran yang lain, seperti kesenian, ilmu sosial, sejarah juga akan mengajarkan mereka tentang keterampilan yang boleh jadi dari situ akan kelihatan bakat tiap siswa/i, ilmu sosial pun dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara bersosialisasi dalam masyarakat dan lingkungan, juga sejarah. Bangsa yang baik adalah yang tidak melupakan sejarahnya. darimana kita bisa mengetahui perkembangan bangsa kita? tidak hanya bangsa kita, namun semua yang ada dikehidupan ini, tidak butuh mesin waktu untuk melihat masa lalu, dari pelajaran sejarah kitapun akan mengetahuinya.

Tapi, pada kenyataanya siswa/i sekarang ini sama halnya dengan robot-robot yang setiap hari pergi kesekolah bangun pagi dengan menggendong segudang buku-buku yang berat, tugas yang menumpuk dan belum lagi ulangan. mereka orang tua yang tidak tahu betapa lelahnya menjadi pelajar sama halnya dengan orang kerja, sekolah dari pagi sampe sore, belum lagi ditambah dengan les, tugas tambahan, pekerjaan rumah, dan belum lagi dipaksa menghapal rumus-rumus, membaca banyak materi sehingga terkadang bangun terlambat dan lupa sarapan, dijalan tergesa-gesa membayangkan lupa tidak memakai dasi yang akhirnya dihukum oleh guru. sungguh aktivitas yang melelahkan, tapi itulah pelajar, mau tidak mau kita harus menikamtinya. mengapa krikulum diIndonesia berbeda dengan diluar negri? mengapa diluar sana kesannya belajar lebih enteng dan menyenangkan? dengan buku-buku yang menarik tuk dibaca, guru yang asik, dan kurikulum yang disusun sedemikian rupa sehingga tidak terlalu berat untuk dipelajari. Tidak bisakah kurikulum kita tidak membebankan pada pelajar? dan guru-guru yang malas sehingga dengan malas mengajar cenderung akan memberikan tugas yang sangat banyak dan pada akhirnya tidak dinilai? marilah kita perbaikin dahulu sistem pendidikan ini agar tidak menciptakan robot-robot pelajar yang rasanya memikul beban terlalu berat dalam mengenyam pendidikan ini.

Antara guru, murid dan orangtua harus terjalin hubungan yang baik, sebagai contoh, sekolah adalah rumah kedua, begitu pula guru adalah orangtua kedua kita disekolah setelah mama dan papa kita. lalu orangtua yang menitipkan anak mereka disekolah harus menjalin hubungan yang baik dengan guru, seperti untuk mengetahui perkembangan baik atau buruk terhadap putra/i mereka. juga mengenai pembangunan dan kemajuan sekolah, yang mungkin dengan hubungan yang baik akan mempermudah dan memperlancar segalanya, jalin silaturahmi yang baik antara guru dan orangtua dalam perkembangan anak mereka.

Lanjut dengan hubungan antar siswa, mengenal kata bullying, semacam pengolok-olokan terhadapt teman sebaya karna beberapa faktor, bisa dari fisik, harta, ataupun masalah pribadi, tindakan bully ini dapat membuat korban kehilangan percaya diri merasa dikucilkan dan terdeskriminasi dari teman-temannya, lalu bagaiman peran guru dan sekolah? Ya sebaiknya setiap sekolah terdapat sarana konseling antara murid dan guru sehingga murid dapat mencurahkan masalahnya kepada guru. guru pun demikian, selain itu seharusnya guru dapat memantau lingkungan sekolah dan kegiatan apa saja yang dilakukan muridnya selama disekolah. agar terhindarlah permasalahan bullying ini.

Lalu masalah Ujian Nasional, mengapa ada ujian? mengapa ujian hanya terkait beberapa mata pelajaran utama saja? pa gunanya ujian? mengapa kita tidak menghapus saja sistem ujian nasional ini. pasti pertanyaan ini sudah sering kali didengar. mengapa demikian? menurut beberapa pelajar, ujian seharusnya dihilangkan karna tidak efektif, bertahun-tahun kita sekolah seperti tidak imbang dan tidak adil hanya dibayar oleh beberapa harisaat ujian, lalu mata pelajaran yang diujikan hanya beberapa dari sekian mata pelajaran yang telah dipelajari, ujian membuat siswa/i bimbang, merasa seram dan takut akan nilai yang tidak memuaskan dan hasil yang tidak sebanding dengan perjuangan selama ini. Baiklah itu soal pendapat, tapi lihatlah sebenarnya apa tujuan dari ujian ini? ini menguji sejauh mana kita sebagai pelajar, menerima, mencerna, mempelajari dan memahami semua pelajaran yang diujikan selama ini, dan ujian juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur kita untuk mengukur kemampuan kita. soal hasil, itu tergantung dari usaha dan kerja keras kita, hasil tidak terlalu penting tetapi proseslah ya lebih penting.

Soal sekolah, sarana prasarana dan fasilitas, para pembimbing, orang tua, beasiswa, ujian, hubungan murid guru dan orang tua sudah kita bahas. dan itulah sekian dari Dambaan Sekolah yang sebagian besar diimpikan para palajar,bukan? marilah sama-sama kita memperbaiki sistem pendidikan kita ini agar terbentuklah pelajar yang bermoral, berakhlak, berpendidikan, berprestasi dan mampu menjadi SDM dan generasi 'pelurus' tak hanya 'penerus' bangsa.

Demikian,

Ayu Rahmawani 15 Tahun


Karya tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog Sekolah Dambaanku

Tidak ada komentar: